05 May 2009

Know How - Biofilter dengan Tanaman Air


Know How

BIOFILTER dengan Tanaman Air

Memanfaatkan tanaman air sebagai bagian dari sistem filter biologi terbukti efektif menjaga kejernihan kualitas air. Teknologi sederhana ini juga ekonomis, low maintenance dan yang pasti ramah lingkungan.

Di alam sistem biofilter terjadi dengan sendirinya. Kualitas air danau yang menampung berbagai aliran yang berasal dari limbah buangan rumah tangga tersaring secara alami oleh tumbuhan air yang banyak tumbuh di tepian danau. Tanaman air terbukti menyerap zat toxic yang dikeluarkan oleh kotoran dan urin ikan. Zat racun juga bisa berasal dari limbah seperti logam berat dan bahan polutan lainnya. Tanaman air efektif mengontrol pertumbuhan alga sehingga serapan hara untuk ikan bisa maksimal. Tanaman air juga efektif meningkatkan kadar oksigen dalam air karena melalui proses fotosintesa maka karbondioksida dalam air diserap dan digantikan dengan oksigen. Kita tahu bahwa kadar karbondioksida yang berlebihan mengganggu kestabilan pertumbuhan ikan di dalamnya.

Proses biologi keberadaan tanaman air itu lah yang diterapkan pada sistem biofilter melalui tanaman. Teknologi sederhana dan ramah lingkungan untuk sistem filter seperti ini diterapkan pada sebuah kolam ikan koi di The Cibodas, sebuah vila di Puncak – Jawa Barat. Kolam utama untuk memelihara ikan berbentuk persegi dan sangat luas dengan sebuah pendopo ‘mengapung’ tepat di bagian tengah. Kolam yang difungsikan untuk filter selebar 150 cm mengelilingi kolam utama yang dibagi lagi menjadi petak-petak selebar 200 cm. Di dalam petak-petak kecil itulah proses filterisasi secara biologi terjadi.

Prinsip kerjanya sederhana yaitu pada setiap petak yang kedalamannya hanya berkisar 20 cm, dilapisi dengan batu zeolit yang fungsinya melekatkan lumut di seluruh permukaannya. Untuk tanaman air digunakan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang tumbuhnya mengapung di permukaan air. Air dari kolam masuk ke dalam pipa melalui saluran pralon yang diberi lubang di seluruh permukaannya. Selanjutnya secara alami air tersaring oleh tanaman eceng gondok sehingga kualitas airnya menjadi lebih jernih. Air yang jernih ini selanjutnya dialirkan kembali ke dalam kolam secara alami melalui proses gravitasi berdasarkan perbedaan ketinggian tempat.

Selain fungsional membantu menjernihkan air kolam, tanaman eceng gondok pada saat berbunga dapat menjadi elemen dekoratif yang mempercantik tampilan kolam.

TIPS :

  • Luasan untuk area filter minimal 10 % dari total luas kolam. Semakin tinggi persentasenya maka proses penyaringan semakin sempurna.
  • Jenis tanaman air yang dapat digunakan untuk fungsi ini bisa dipilih jenis tanaman yang mengapung seperti eceng gondok, jenis yang terendam seperti Hydrilla dan jenis yang perakarannya tertanam di bagian dasar seperti Lotus.
  • Pertumbuhan tanaman air harus senantiasa dikontrol jumlahnya. Jumlah yang terlalu berlebih dalam setiap petak filter dapat mengganggu aliran air dari dan ke dalam kolam.
  • Kejernihan air melalui sistem biofilter melalui tanaman memang tidak sejernih sistem buatan lainnya. Tetapi paling tidak teknologi sederhana ini menjadi upaya untuk lebih ramah lingkungan.

No comments:

Post a Comment